Tugas Sekolah
Fungsi Musik dan Unsur-unsurnya
Istilah musik juga memiliki pengertian yang beragam sejak jaman Yunani Kuno hingga kini. Ada juga mendefinisikan musik sebagai organisasi bunyi dan diam dalam satuan waktu, intensitas dan tekstur tertentu. Lepas dari beragam definisi itu, pada prakteknya kita dapat dengan mudah mengenali musik dalam derajat keindahan yang bervariasi tergantung pada penilaiaan dan penilai yang berbeda. Untuk itu, pemahaman tentang unsur-unsur musik lebih diperlukan daripada pengertian seragam dari musik.
Secara umum unsur-unsur musik terdiri dari dinamika, harmoni, alat musik, meter, melodi, ritme, tempo dan timbre (warna suara). Dinamika adalah istilah untuk tingkatan keras-lembutnya suara dalam musik. Harmoni merujuk pada dua pengertian:
- Keselarasan nada dalam pembuatan chord (akor),
- Sistem keselarasan nada dalam akor yang mengatur alur akor dan bagaimana satu akor mengikuti akor yang lain.
Alat musik atau instrumen merupakan penentu warna dari musik yang dikelompokkan menjadi alat musik bersenar (digesek maupun dipetik), alat musik tiup kayu dan logam (umumnya kuningan), serta alat musik perkusif. Meter adalah hasil dari efek periodik atau pengulangan getaran yang biasa disebut beat dalam musik. Melodi adalah serangkaian nada yang saling mengikuti satu sama lain yang diatur oleh satu prinsip dasar tertentu, membentuk satu ide abstrak yang dapat diingat.
Ritme adalah penyusunan atai perangkaian panjang pendeknya nada yang jatuh tepat pada beat atau di antara beat yang dibentuk oleh meter. Tempo adalah kecepatan beat dalam musik yang diukur dari jumlah beat per menit. Terakhir, timbre adalah profil harmoni atau kualitas dari suatu sumber suara yang biasanya mempengaruhi mood dalam musik.
Ritme adalah penyusunan atai perangkaian panjang pendeknya nada yang jatuh tepat pada beat atau di antara beat yang dibentuk oleh meter. Tempo adalah kecepatan beat dalam musik yang diukur dari jumlah beat per menit. Terakhir, timbre adalah profil harmoni atau kualitas dari suatu sumber suara yang biasanya mempengaruhi mood dalam musik.
Pengaruh Musik terhadap Aspek Psikologis
Secara fisiologis, musik berhubungan dengan indra pendengaran namun secara psikologis musik berhubungan dengan berbagai fungsi psikis manusia seperti persepsi, abstraksi, mood dan berbagai fungsi psikologis lainnya. Seashore (1967) menunjukkan bahwa aktivitas musikal melibatkan banyak aspek psikologis.
Perbedaan tinggi-rendah nada, contohnya, mempengaruhi persepsi terhadap rangsang pendengaran yang merujuk pada penafisran makna yang berbeda. Nada yang tinggi cenderung dipersepsi sebagai sesuatu yang mengandung emosi yang lebih kuat dibandingkan nada yang rendah. Contoh lain, tempo yang cepat lebih menggugah semangat dibanding dengan tempo yang lambat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa musik-musik tertentu dapat menghasil mood yang menunjang produktivitas manusia.
Perbedaan tinggi-rendah nada, contohnya, mempengaruhi persepsi terhadap rangsang pendengaran yang merujuk pada penafisran makna yang berbeda. Nada yang tinggi cenderung dipersepsi sebagai sesuatu yang mengandung emosi yang lebih kuat dibandingkan nada yang rendah. Contoh lain, tempo yang cepat lebih menggugah semangat dibanding dengan tempo yang lambat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa musik-musik tertentu dapat menghasil mood yang menunjang produktivitas manusia.
Musik juga memiliki kemampuan untuk memfasilitasi perolehan bahasa, kesiapan membaca dan perkembangan kecerdasan secara umum. Musik juga dapat menciptakan sikap yang positif terhadap suatu objek, menurunkan tingkat bolos sekolah di tingkat sekolah menengah dan atas, meningkatkan kreativitas serta mendukung perkembangan sosial, kepribadian, penyesuaian diri dan harga diri.
Temuan-temuan dalam berbagai penelitian tentang musik tentu didasari oleh berbagai pemikiran tentang musik dan hubungannya dengan manusia. Pengaruh musik dengan berbagai unsur dan kombinasi antar unsurnya terhadap kondisi psikologis manusia tentu dapat dirinci dan dijelaskan satu demi satu. Sejarah menunjukkan banyaknya pemikiran tentang pengaruh musik terhadap mansuia. Banyak filsuf, seniman, agamawan dan ilmuwan berkutat untuk mengkaji peran musik dalam kehidupan manusia.
Kita menemukan peran musik dalam membentuk ritme dan sikap tubuh dalam literatur Yunani Kuno ketika Plato (kira-kira abad ke-5 SM) menyarankan diberikannya pelajaran musik kepada anak-anak. Dalam karyanya The Republic, Plato menyarankan agar negara memperdengarkan musik bersamaan dengan latihan gerak kepada anak-anak. Saya mencoba menalar maksud Plato dengan menyarankan pelajaran musik dan gerak kepada anak-anak. Musik dan gerakan yang teratur dapat membentuk ritme tubuh dan memberikan keselarasan kepada manusia dalam menjalani keseharian. Ritme yang teratur dan gerakkan tubuh yang berirama menghasilkan kondisi relaks sepanjang waktu. Bahkan ketika tidur, irama nafas dan detak jantung pun terjaga keteraturannya. Keteraturan itu menjaga tubuh untuk berfungsi secara optimal, tidak terlalu lelah dan tidak terlalu lemah. Artinya, dengan keteraturan tubuh dapat terus seimbang sehingga fungsi-fungsinya berjalan seefisien dan selama mungkin secara sehat tanpa gangguan penyakit. Tubuh yang sehat memungkinkan jiwa bekerja dengan baik. Kerja jiwa tidak terhambat oleh masalah-masalah tubuh. Perkembangan jiwa secara optimal dapat berlangsung tanpa harus dirongrong oleh masalah-masalah tubuh.
Musik sebagai bagian hidup manusia yang bisa memiliki pengaruh baik dan buruk, meningkatkan kehormatan dan kemuliaan manusia dan di sisi lain juga dapat menurunkan harkat manusia. Pengaruh musik ini bergantung dari jenis musik dan konteks yang ada saat orang mendengarkan musik. Lepas dari baik dan buruk pengaruhnya, Boethius jelas memandang musik sebagai hal yang mempengaruhi hidup manusia.
Musik dan perasaan manusia, dua hal memang dipandang erat hubungannya, baik dalam konteks religius maupun non-religius. Bicara tentang hubungan musik dan perasaan, terutama temperamen manusia, bahkan memandang musik memiliki daya penyembuh bagi gangguan emosional, musik membangkitkan perasaan bahkan yang tak nyaman sekalipun seperti rasa takut, sedih, resah dan terbuang, musik merupakan penyembuh langsung dari ketidaknyamanan itu.
Lebih jauh lagi, musik sering dipandang sebagai medium pembentuk jiwa yang efektif, musik memiliki daya untuk menyegarkan dan memperkuat ingatan yang hampir pupus, musik membantu pembentukan dan pengoperasian jiwa.
Nilai yang tinggi bagi musik sudah ditunjukkan oleh sejarah. Di sana tertangkap kesan yang kuat bahwa musik tak terpisahkan dari peradaban manusia. Tanpa musik, kehidupan adalah kesalahan. Jika seni lain seperti puisi membawa manusia menjadi reflektif maka musik membentuk manusia dengan kesejatiannya
Begitu banyaknya pendapat yang menunjukkan peran musik terhadap kehidupan manusia, terutama kehidupan psikologisnya, mengarahkan para ilmuwan terutama yang berkecimpung dalam psikologi musik untuk mengkaji lebih jauh pengaruh musik terhadap aspek psikologis manusia. Saat ini kita temukan jurnal dan buletin psikologi musik banyak terbit dengan temuan-temuan baru tentang aspek psikologis dari musik dan pengaruh musik terhadap aspek psikologis.
Sekarang sudah banyak dirinci unsur apa dari musik yang dapat mempengaruhi aspek psikologis. Ritme yang teratur memberikan efek keteraturan pada fisik yang memberi efek teratur pula pada psikis. Harmoni memberikan efek relaks dan kejernihan pikiran. Perpaduan antara unsur musik yang membangun atmosfer musik tertentu dapat membangkitkan kesan megah, transenden dan sakral. Struktur musik yang kompleks namun teratur dapat merangsang aktivitas pikiran untuk mengolah informasi yang kompleks tetapi dengan keteraturan yang tinggi yang kemudian menghasilkan kompleksitas kognitif yang tinggi disertai kemampuan diferensiasi dan integrasi konsep yang tinggi pula. Kompleksitas kognitif yang tinggi memudahkan orang untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan menemukan solusi yang komprehensif. Itu adalah sebagian dari pengaruh musik terhadap aspek psikologis yang akhirnya berpengaruh pula terhadap aspek sosial, budaya dan spiritual.
Musik dan Peningkatan Kualitas Hidup
Beberapa pengaruh psikologis dari musik sudah disebutkan di atas. Dikatakan musik berkaitan dengan perasaan, pembentukan dan pengoperasian jiwa. Lebih konkret lagi, ditemukan bahwa musik memiliki dapat memfasilitasi perolehan bahasa, kesiapan membaca dan perkembangan kecerdasan umum. Dalam aspek keribadian, ditemukan bahwa musik dapat menciptakan sikap positif terhadap objek tertentu, meningkatkan kreativitas, mendukung perkembangan sosial dan penyesuaian diri dan harga diri. Selain pengaruh psikologis, disebutkan juga pengaruh religius atau spiritual dari musik.
Dari pendapat dan temuan-temuan itu kita dapat menghubungkan musik dengan kualitas hidup. Aspek-aspek psikologis, juga spiritual, yang disebut di atas erat kaitannya dengan derajat kualitas hidup manusia terutama dalam aspek psikologis, spiritual, sosial dan budaya. Dengan meningkatnya kualitas aspek-aspek itu pada diri seseorang maka meningkat pula kualitas hidup orang itu. Oleh karena kualitas aspek-aspek itu dapat ditingkatkan dengan musik maka kualitas hidup pun dapat ditingkatkan dengan musik. artinya baik secara langsung maupun tidak langsung, musik dapat meningkatkan kualitas hidup. Dengan demikian, secara umum kita sudah dapat menjawab pertanyaan apa peran musik dalam meningkatkan kualitas hidup.
Sebagai bagian dari kesenian yang merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan universal, musik memiliki fungsi sosial yang secara universal umumnya dapat ditemukan di setiap kebudayaan suku bangsa manapun di seluruh dunia.
Fungsi Ekspresi Emosional
Pada berbagai kebudayaan, musik memiliki fungsi sebagai kendaraan dalam mengekspresikan ide-ide dan emosi. Di Barat musik digunakan untuk menstimulasi perilaku sehingga dalam masyarakat mereka ada lagu-lagu untuk menghadirkan ketenangan. Para pencipta musik dari waktu ke waktu telah menunjukkan kebebasannya mengungkapkan ekspresi emosinya yang dikaitkan dengan berbagai objek cerapan seperti alam, cinta, suka-duka, amarah, pikiran, dan bahkan mereka telah mulai dengan cara-cara mengotak-atik nada-nada sesuai dengan suasana hatinya.
Fungsi Penikmatan Estetis
Pada dasarnya setiap orang telah dikaruniai oleh Tuhan Allah dengan berbagai kemampuan belajar (ability to learn) dan bakat (talent) tentang apa saja. Selain bisa belajar dari lingkungan alam dan sosialnya, orang juga bisa belajar dari pengalamannya sendiri. Setiap orang memiliki kemampuan dan kecepatan berbeda-beda dalam hal mencerap atau memahami keindahan tentang apa saja termasuk pula keindahan musik.
Untuk menikmati rasa indah (estetis), maka orang perlu belajar dengan cara membiasakan diri mendengarkan musik-musik kesukaannya sendiri. Kemudian ia bisa mulai mencoba endengarkan musik-musik jenis lain yang baru didengarnya dan kemudian akan menyukainya. Setiap jenis musik memiliki keunikan melodis, ritmis, dan harmonis; maupun terkait dengan komposisi dan instrumentasinya.
Fungsi Hiburan
Hiburan (entertainment) adalah suatu kegiatan yang menyenangkan hati bagi seseorang atau publik. Musik sebagai salahsatu cabang seni juga memiliki fungsi menyenangkan hati, membuat rasa puas akan irama, bahasa melodi, atau keteraturan dari harmoninya. Seseorang bisa saja tidak memahami teks musik, tetapi ia cukup terpuaskan atau terhibur hatinya dengan pola-pola melodi, atau pola-pola ritme dalam irama musik tertentu.
Jika para penikmat musik klasik sangat senang dengan kompleksitas bangun musik dan orkestrasinya, maka pencinta musik pop lebih terhibur dengan teks syair, melodi yang menyentuh kalbu, atraksi panggung, atau bahkan hanya popularitas penyanyinya saja. Kini musik bahkan ditengarai lebih berfungsi hiburan karena industri musik berkembang dengan sangat cepat.
Fungsi Komunikasi
Musik sudah sejak dahulu digunakan untuk alat komunikasi baik dalam keadaan damai maupun perang. Komunikasi bunyi yang menggunakan sangkakala (sejenis trumpet), trumpet kerang juga digunakan dalam suku-suku bangsa pesisir pantai, kentongan juga digunakan sebagai alat komunikasi keamanan di Jawa, dan teriakanteriakan pun dikenal dalam suku-suku asli yang hidup baik di pegunungan maupun di hutan-hutan. Bunyi-bunyi teratur, berpola-pola ritmik, dan menggunakan aluralur melodi itu menandakan adanya fungsi komunikasi dalam musik. Komunikasi elektronik yang menggunakan telepon semakin hari semakin banyak menggunakan bunyi-bunyi musikal.
Fungsi Representasi Simbolik
Dalam berbagai budaya bangsa, suku-suku, atau daerah-daerah yang masih mempertahankan tradisi nenek-moyang mereka; musik digunakan sebagai sarana mewujudkan simbol-simbol dari nilai-nilai tradisi dan budaya setempat. Kesenangan, kesedihan, kesetiaan, kepatuhan, penghormatan, rasa bangga, dan rasa memiliki, atau perasaan-perasaan khas mereka disimbolkan melalui musik baik secara sendiri maupun menjadi bagian dari tarian, syair-syair, dan upacaraupacara.
Fungsi Respon Sosial
Para pencipta lagu nasional Indonesia sangat peka terhadap adanya kondisi sosial, tingkat kesejahteraan rakyat, dan kegelisahan masyarakat. Mereka menciptakan lagu-lagu populer yang menggunakan syair-syair menyentuh perhatian publik seperti yang dilakukan oleh Bimbo, Ebiet G. Ade, Iwan Fals, Harry Roesli, Gombloh, Ully Sigar Rusady, dan masih banyak lagi. Pada umumnya para pencipta lagu itu melakukan kritik sosial dan bahkan protes keras terutama ditujukan kepada pemerintah. Para pengamen jalanan juga tak kalah seru mengumandangkan lagu-lagu protes sosialnya, misalnya lagu yang bertema PNS, penderitaan anak jalanan, generasi muda yang tanpa arah, dan lain sebagainya.
Fungsi Pendidikan Norma Sosial
Musik banyak pula digunakan sebagai media untuk mengajarkan norma-norma, aturan-aturan yang sekalipun tidak tertulis namun berlaku di tengah masyarakat. Para pencipta lagu anak seperti Bu Kasur, Pak Kasur, Pak Daljono, AT Mahmud, Ibu Sud—semua berupaya mengajarkan anak-anak berperilaku sopan, halus, hormat kepada orangtua, cinta keindahan, sayangi tanaman dan binatang, patuh pada guru, dan lain sebagainya. Keindahan alam, kesejahteraan sosial, kenyamanan hidup, dan semua norma-norma kehidupan bermasyarakat telah mendapatkan perhatian yang sangat penting dari para pencipta lagu tersebut.
Fungsi Pelestari Kebudayaan
Lagu-lagu daerah banyak sekali berfungsi sebagai pelestari budayanya, karena tema-tema dan cerita di dalam syair menggambarkan budaya secara jelas. Syair-syair lagu sering juga berasal dari pantunpantun yang biasa dilantunkan oleh masyarakat adat dan daerah-daerah di Indonesia. Budaya Minangkabau dapat dipertahankan keberadaannya dengan berbagai cara, tetapi musik Minang sangat jelas karakteristiknya yang mudah mewakili daya tarik terhadap tempat berkembangnya budaya itu ialah Propinsi Sumatera Barat dan sekitarnya. Lagu-lagu Jawa, mulai dari yang klasik hingga kini yang berwarna populer seperti musik campursari, digemari masyarakat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melengkapi musik kroncong yang lebih dahulu berkembang. Ada budaya Jawa yang dilestarikan melalui syairsyair berbasa Jawa, melodi-melodi yang bernuansa Jawa dari karawitan. Musik Sunda dan sekitarnya di Propinsi Jawa Barat memiliki rasa yang sangat khas adalah bagian dari upacara-upacara sosial dan keagamaan masyarakatnya. Indonesia memiliki kekayaan budaya dan terutama musiknya seperti termasuk yang paling dikenal dunia seperti Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan Papua.
Fungsi Pemersatu Bangsa
Setiap bangsa memiliki lagu kebangsaan (national anthem) yang mewakili citarasa estetik, semangat kebangsaan, dan watak dari budaya masing-masing. Lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Soepratman adalah lagu atau musik yang diciptakan untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang mendiami daerah-daerah di wilayah Nusantara yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil. Keaneka-ragaman budaya yang sangat banyak jumlahnya harus dirangkum dalam satu kesatuan budaya nasional tanpa meninggalkan budaya-budaya lokal. Dalam kesatuan tanah-air, bangsa, dan bahasa; Indonesia diperkenalkan kepada dunia melalui Indonesia Raya. Tetapi, lagu-lagu nasional Indonesia juga tidak sedikit yang bisa berfungsi sebagai pemersatu bangsa sekalipun bukan sebagai lagu kebangsaan, contohnya antara lain Berkibarlah Benderaku, Bangun Pemudi-Pemuda, Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Pusaka, Hari Merdeka, Rayuan Pulau Kelapa, Mars Pancasila, Halo-Halo Bandung, dan Syukur.
Fungsi Promosi Dagang
Musik yang dikreasi untuk kepentingan promosi dagang kini banyak berkembang seiring dengan laju pertumbuhan iklan yang disiarkan melalui radio-radio siaran dan televisi-televisi swasta terutama di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia. Musik-musik iklan bisa saja dirancang oleh penciptanya secara baru, tetapi juga ada yang berbentuk penggalan lagu yang sudah ada, sudah populer, dan digemari segmen pasar yang dituju.
MANFAAT MUSIK
Dari perspektif filsafat, musik diartikan sebagai bahasa nurani yang menghubungkan memahaman dan pengertian antar manusia pada sudut-sudut ruang dan waktu, di mana pun kita berada. Dalam kenyataannya musik memang memiliki fungsi atau peran yang sangat penting sehingga tidak satupun manusia yang bisa lepas dari keberadaan musik.
Musik Sebagai Hiburan
Aristoteles, filsuf Yunani yang lahir di Stagira pada tahun 384 SM, mengatakan bahwa musik mempunyai kemampuan untuk mendamaikan hati yang gundah. Sehubungan dengan itu musik memiliki efek terapi yang rekreatif dan lebih jauh lagi dapat menumbuhkan jiwa patriotisme. Pandangan Aristoteles ini setidaknya memberikan gambaran kepada kita bahwa dalam mengarungi bahtera kehidupannya, manusia tidak selalu menjumpai hal-hal yang menyenangkan. Musik dapat mempengaruhi hidup seseorang, hanya dengan musik, suasana ruang batin seseorang dapat dipengaruhi. Entah apakah itu suasana bahagia ataupun sedih, bergantung pada pendengar itu sendiri. Yang pasti, musik dapat memberi semangat pada jiwa yang lelah, resah dan lesu.
Sebagai hiburan, musik dapat memberikan rasa santai dan nyaman atau penyegaran pada pendengarnya. Terkadang ada saat pikiran kita lagi risau, serba buntu, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan; dengan mendengarkan musik, segala pikiran bisa kembali segar. Hasilnya, kita bersemangat kembali mengerjakan sesuatu yang tertunda. Di samping itu sebagai hiburan, musik juga dapat menyembuhkan depresi, musik terbukti dapat menurunkan denyut jantung. Ini membantu menenangkan dan merangsang bagian otak yang terkait ke aktivitas emosi dan tidur. Musik dapat membantu menurunkan tingkat stres dan gelisah. Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik klasik adalah cara terbaik untuk membantu mengatasi depresi.
Musik dan Terapi Kesehatan
Musik dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika seseorang mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otaknya dapat diperlambat atau dipercepat dan pada saat yang sama kinerja sistem tubuh pun mengalami perubahan. Bahkan, musik mampu mengatur hormon- hormon yang mempengaruhi stres seseorang, serta mampu meningkatkan daya ingat. Musik dan kesehatan memiliki kaitan erat, dan tidak diragukan bahwa dengan mendengarkan musik kesukaannya seseorang akan mampu terbawa ke dalam suasana hati yang baik dalam waktu singkat. Musik juga memiliki kekuatan memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo, dan volumenya. Makin lambat tempo musik, denyut jantung semakin lambat dan tekanan darah menurun. Akhirnya, pendengar pun terbawa dalam suasana santai, baik itu pada pikiran maupun tubuh. Bentuk ekspresi melalui musik dapat menyembuhkan sakit dalam tubuh dan membantu otot menjadi relaks. Dokter menganjurkan jenis musik klasik atau musik masa kini tetapi mendengarkan musik pilihan sendiri juga baik.
Musik dan Kecerdasan
Musik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan manusia. Salah satu istilah untuk sebuah efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan intelegensia seseorang, yaitu Efek Mendengarkan Musik Mozart. Hal ini sudah terbukti, ketika seorang ibu yang sedang hamil duduk tenang, seakan terbuai alunan musik tadi yang juga ia perdengarkan di perutnya. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik. Dengan cara tertentu, otak pun akan distimulasi untuk "belajar" segala sesuatu lewat nada-nada musik. Selain itu, musik-musik yang berirama klasik adalah jenis musik yang dianjurkan banyak pakar buat ibu hamil dan si bayi, yaitu bisa mencerdaskan bayi dan juga bisa memberi ketenangan buat ibu yang sedang hamil. Sehubungan dengan itu mencegah kehilangan daya ingat. Bagi banyak orang yang mengalami kehilangan daya ingat dimana berbicara dengan bahasa menjadi tidak berguna. Musik dapat membantu pasien mengingat nada atau lagu dan berkomunikasi dengan sejarah mereka. Ini karena bagian otak yang memproses musik terletak sebelah memori. Para peneliti menunjukkan bahwa orang dengan kehilangan daya ingat merespon lebih baik terhadap jenis musik pilihannya.
Musik dan Kepribadian
Musik diyakini dapat meningkatkan motivasi seseorang. Bagi orang yang berolahraga musik dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan olahraga yang lebih baik. Untuk selanjutnya pada saat berolahraga musik membantu olahragawan untuk meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan olahragawan dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga. Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan suasana hati tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Hal ini seharusnya berlaku juga pada irama mars yang merupakan irama untuk mengobarkan semangat perjuangan. Perkembangan kepribadian seseorang juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengar. Sewaktu kecil kita suka mendengarkan lagu-lagu anak, setelah dewasa kita pun akan memilih sendiri jenis musik yang kita sukai. Pemilihan jenis musik yang disukai bisa dibilang membantu kita untuk memberikan nuansa hidup yang kita butuhkan.
Fungsi Musik dan Unsur-unsurnya (2)
Istilah musik juga memiliki pengertian yang beragam sejak jaman Yunani Kuno hingga kini. Ada yang mendefinisikan musik sebagai "…art combining sounds of voice(s) or instrument(s) to achieve beauty of form and _expression of emotion…". Ada juga mendefinisikan musik sebagai organisasi bunyi dan diam dalam satuan waktu, intensitas dan tekstur tertentu. Lepas dari beragam definisi itu, pada prakteknya kita dapat dengan mudah mengenali musik dalam derajat keindahan yang bervariasi tergantung pada penilaiaan dan penilai yang berbeda. Untuk itu, pemahaman tentang unsur-unsur musik lebih diperlukan daripada pengertian seragam dari musik.
Secara umum unsur-unsur musik terdiri dari dinamika, harmoni, alat musik, meter, melodi, ritme, tempo dan timbre (warna suara). Dinamika adalah istilah untuk tingkatan keras-lembutnya suara dalam musik. Harmoni merujuk pada dua pengertian:
- Keselarasan nada dalam pembuatan chord (akor),
- Sistem keselarasan nada dalam akor yang mengatur alur akor dan bagaimana satu akor mengikuti akor yang lain.
Alat musik atau instrumen merupakan penentu warna dari musik yang dikelompokkan menjadi alat musik bersenar (digesek maupun dipetik), alat musik tiup kayu dan logam (umumnya kuningan), serta alat musik perkusif. Meter adalah hasil dari efek periodik atau pengulangan getaran yang biasa disebut beat dalam musik. Melodi adalah serangkaian nada yang saling mengikuti satu sama lain yang diatur oleh satu prinsip dasar tertentu, membentuk satu ide abstrak yang dapat diingat. Ritme adalah penyusunan atai perangkaian panjang pendeknya nada yang jatuh tepat pada beat atau di antara beat yang dibentuk oleh meter. Tempo adalah kecepatan beat dalam musik yang diukur dari jumlah beat per menit. Terakhir, timbre adalah profil harmoni atau kualitas dari suatu sumber suara yang biasanya mempengaruhi mood dalam musik.
Pengaruh Musik terhadap Aspek Psikologis
Secara fisiologis, musik berhubungan dengan indra pendengaran namun secara psikologis musik berhubungan dengan berbagai fungsi psikis manusia seperti persepsi, abstraksi, mood dan berbagai fungsi psikologis lainnya. Seashore (1967) menunjukkan bahwa aktivitas musikal melibatkan banyak aspek psikologis. Perbedaan tinggi-rendah nada, contohnya, mempengaruhi persepsi terhadap rangsang pendengaran yang merujuk pada penafisran makna yang berbeda. Nada yang tinggi cenderung dipersepsi sebagai sesuatu yang mengandung emosi yang lebih kuat dibandingkan nada yang rendah. Contoh lain, tempo yang cepat lebih menggugah semangat dibanding dengan tempo yang lambat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa musik-musik tertentu dapat menghasil mood yang menunjang produktivitas manusia.
Hasshumaker (1980) menunjukkan bahwa musik memiliki kemampuan untuk memfasilitasi perolehan bahasa, kesiapan membaca dan perkembangan kecerdasan secara umum. Musik juga dapat menciptakan sikap yang positif terhadap suatu objek, menurunkan tingkat bolos sekolah di tingkat sekolah menengah dan atas, meningkatkan kreativitas serta mendukung perkembangan sosial, kepribadian, penyesuaian diri dan harga diri.
Bagaimana musik dapat memiliki pengaruh begitu banyak terhadap kondisi psikologis manusia? Bahkan untuk beberapa orang, musik begitu berdaya menggerakkan dan memberi semangat; dari mana asal semangat itu?
Temuan-temuan dalam berbagai penelitian tentang musik tentu didasari oleh berbagai pemikiran tentang musik dan hubungannya dengan manusia. Pengaruh musik dengan berbagai unsur dan kombinasi antar unsurnya terhadap kondisi psikologis manusia tentu dapat dirinci dan dijelaskan satu demi satu. Sejarah menunjukkan banyaknya pemikiran tentang pengaruh musik terhadap mansuia. Banyak filsuf, seniman, agamawan dan ilmuwan berkutat untuk mengkaji peran musik dalam kehidupan manusia.
Kita menemukan peran musik dalam membentuk ritme dan sikap tubuh dalam literatur Yunani Kuno ketika Plato (kira-kira abad ke-5 SM) menyarankan diberikannya pelajaran musik kepada anak-anak. Dalam karyanya The Republic, Plato menyarankan agar negara memperdengarkan musik bersamaan dengan latihan gerak kepada anak-anak. Musik dan gerakan yang teratur dapat membentuk ritme tubuh dan memberikan keselarasan kepada manusia dalam menjalani keseharian. Ritme yang teratur dan gerakkan tubuh yang berirama menghasilkan kondisi relaks sepanjang waktu. Bahkan ketika tidur, irama nafas dan detak jantung pun terjaga keteraturannya. Keteraturan itu menjaga tubuh untuk berfungsi secara optimal, tidak terlalu lelah dan tidak terlalu lemah. Artinya, dengan keteraturan tubuh dapat terus seimbang sehingga fungsi-fungsinya berjalan seefisien dan selama mungkin secara sehat tanpa gangguan penyakit. Tubuh yang sehat memungkinkan jiwa bekerja dengan baik. Kerja jiwa tidak terhambat oleh masalah-masalah tubuh. Perkembangan jiwa secara optimal dapat berlangsung tanpa harus dirongrong oleh masalah-masalah tubuh.
Musik juga sering dianggap dapat menghindarkan orang dari berbuat jahat. Di sini musik jelas dipandang berpengaruh baik, membawa orang pada kebaikan. Musik bahkan sering dianggap memiliki kekuatan gaib yang tak terpahamkan dan tak terjelaskan oleh pikiran logis manusia.
Musik dan perasaan manusia, dua hal memang dipandang erat hubungannya, baik dalam konteks religius maupun non-religius. Bicara tentang hubungan musik dan perasaan, terutama temperamen manusia, bahkan memandang musik memiliki daya penyembuh bagi gangguan emosional, musik membangkitkan perasaan bahkan yang tak nyaman sekalipun seperti rasa takut, sedih, resah dan terbuang, musik merupakan penyembuh langsung dari ketidaknyamanan itu.
Lebih jauh lagi, musik sering dipandang sebagai medium pembentuk jiwa yang efektif, musik memiliki daya untuk menyegarkan dan memperkuat ingatan yang hampir pupus, musik membantu pembentukan dan pengoperasian jiwa.
Nilai yang tinggi bagi musik sudah ditunjukkan oleh sejarah. Di sana tertangkap kesan yang kuat bahwa musik tak terpisahkan dari peradaban manusia. Tanpa musik, kehidupan adalah kesalahan. Jika seni lain seperti puisi membawa manusia menjadi reflektif maka musik membentuk manusia dengan kesejatiannya
Sekarang sudah banyak dirinci unsur apa dari musik yang dapat mempengaruhi aspek psikologis. Ritme yang teratur memberikan efek keteraturan pada fisik yang memberi efek teratur pula pada psikis. Harmoni memberikan efek relaks dan kejernihan pikiran. Perpaduan antara unsur musik yang membangun atmosfer musik tertentu dapat membangkitkan kesan megah, transenden dan sakral. Struktur musik yang kompleks namun teratur dapat merangsang aktivitas pikiran untuk mengolah informasi yang kompleks tetapi dengan keteraturan yang tinggi yang kemudian menghasilkan kompleksitas kognitif yang tinggi disertai kemampuan diferensiasi dan integrasi konsep yang tinggi pula. Kompleksitas kognitif yang tinggi memudahkan orang untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan menemukan solusi yang komprehensif. Itu adalah sebagian dari pengaruh musik terhadap aspek psikologis yang akhirnya berpengaruh pula terhadap aspek sosial, budaya dan spiritual.
Musik dan Peningkatan Kualitas Hidup
Beberapa pengaruh psikologis dari musik sudah disebutkan di atas. Dikatakan musik berkaitan dengan perasaan, pembentukan dan pengoperasian jiwa. Lebih konkret lagi, ditemukan bahwa musik memiliki dapat memfasilitasi perolehan bahasa, kesiapan membaca dan perkembangan kecerdasan umum. Dalam aspek keribadian, ditemukan bahwa musik dapat menciptakan sikap positif terhadap objek tertentu, meningkatkan kreativitas, mendukung perkembangan sosial dan penyesuaian diri dan harga diri.
Aspek-aspek psikologis, juga spiritual, yang disebut di atas erat kaitannya dengan derajat kualitas hidup manusia terutama dalam aspek psikologis, spiritual, sosial dan budaya. Dengan meningkatnya kualitas aspek-aspek itu pada diri seseorang maka meningkat pula kualitas hidup orang itu. Oleh karena kualitas aspek-aspek itu dapat ditingkatkan dengan musik maka kualitas hidup pun dapat ditingkatkan dengan musik artinya baik secara langsung maupun tidak langsung, musik dapat meningkatkan kualitas hidup. Dengan demikian, secara umum kita sudah dapat menjawab pertanyaan apa peran musik dalam meningkatkan kualitas hidup.
FUNGSI MUSIK
Sebagai bagian dari kesenian yang merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan universal, musik memiliki fungsi sosial yang secara universal umumnya dapat ditemukan di setiap kebudayaan suku bangsa manapun di seluruh dunia.
Fungsi Ekspresi Emosional
Pada berbagai kebudayaan, musik memiliki fungsi sebagai kendaraan dalam mengekspresikan ide-ide dan emosi. Di Barat musik digunakan untuk menstimulasi perilaku sehingga dalam masyarakat mereka ada lagu-lagu untuk menghadirkan ketenangan. Para pencipta musik dari waktu ke waktu telah menunjukkan kebebasannya mengungkapkan ekspresi emosinya yang dikaitkan dengan berbagai objek cerapan seperti alam, cinta, suka-duka, amarah, pikiran, dan bahkan mereka telah mulai dengan cara-cara mengotak-atik nada-nada sesuai dengan suasana hatinya.
Fungsi Penikmatan Estetis
Pada dasarnya setiap orang telah dikaruniai oleh Tuhan Allah dengan berbagai kemampuan belajar (ability to learn) dan bakat (talent) tentang apa saja. Selain bisa belajar dari lingkungan alam dan sosialnya, orang juga bisa belajar dari pengalamannya sendiri. Setiap orang memiliki kemampuan dan kecepatan berbeda-beda dalam hal mencerap atau memahami keindahan tentang apa saja termasuk pula keindahan musik.
Untuk menikmati rasa indah (estetis), maka orang perlu belajar dengan cara membiasakan diri mendengarkan musik-musik kesukaannya sendiri. Kemudian ia bisa mulai mencoba endengarkan musik-musik jenis lain yang baru didengarnya dan kemudian akan menyukainya. Setiap jenis musik memiliki keunikan melodis, ritmis, dan harmonis; maupun terkait dengan komposisi dan instrumentasinya.
Fungsi Hiburan
Hiburan (entertainment) adalah suatu kegiatan yang menyenangkan hati bagi seseorang atau publik. Musik sebagai salahsatu cabang seni juga memiliki fungsi menyenangkan hati, membuat rasa puas akan irama, bahasa melodi, atau keteraturan dari harmoninya. Seseorang bisa saja tidak memahami teks musik, tetapi ia cukup terpuaskan atau terhibur hatinya dengan pola-pola melodi, atau pola-pola ritme dalam irama musik tertentu.
Jika para penikmat musik klasik sangat senang dengan kompleksitas bangun musik dan orkestrasinya, maka pencinta musik pop lebih terhibur dengan teks syair, melodi yang menyentuh kalbu, atraksi panggung, atau bahkan hanya popularitas penyanyinya saja. Kini musik bahkan ditengarai lebih berfungsi hiburan karena industri musik berkembang dengan sangat cepat.
Fungsi Komunikasi
Musik sudah sejak dahulu digunakan untuk alat komunikasi baik dalam keadaan damai maupun perang. Komunikasi bunyi yang menggunakan sangkakala (sejenis trumpet), trumpet kerang juga digunakan dalam suku-suku bangsa pesisir pantai, kentongan juga digunakan sebagai alat komunikasi keamanan di Jawa, dan teriakanteriakan pun dikenal dalam suku-suku asli yang hidup baik di pegunungan maupun di hutan-hutan. Bunyi-bunyi teratur, berpola-pola ritmik, dan menggunakan aluralur melodi itu menandakan adanya fungsi komunikasi dalam musik. Komunikasi elektronik yang menggunakan telepon semakin hari semakin banyak menggunakan bunyi-bunyi musikal.
Fungsi Representasi Simbolik
Dalam berbagai budaya bangsa, suku-suku, atau daerah-daerah yang masih mempertahankan tradisi nenek-moyang mereka; musik digunakan sebagai sarana mewujudkan simbol-simbol dari nilai-nilai tradisi dan budaya setempat. Kesenangan, kesedihan, kesetiaan, kepatuhan, penghormatan, rasa bangga, dan rasa memiliki, atau perasaan-perasaan khas mereka disimbolkan melalui musik baik secara sendiri maupun menjadi bagian dari tarian, syair-syair, dan upacaraupacara.
Fungsi Respon Sosial
Para pencipta lagu nasional Indonesia sangat peka terhadap adanya kondisi sosial, tingkat kesejahteraan rakyat, dan kegelisahan masyarakat. Mereka menciptakan lagu-lagu populer yang menggunakan syair-syair menyentuh perhatian publik seperti yang dilakukan oleh Bimbo, Ebiet G. Ade, Iwan Fals, Harry Roesli, Gombloh, Ully Sigar Rusady, dan masih banyak lagi. Pada umumnya para pencipta lagu itu melakukan kritik sosial dan bahkan protes keras terutama ditujukan kepada pemerintah.
Fungsi Pendidikan Norma Sosial
Musik banyak pula digunakan sebagai media untuk mengajarkan norma-norma, aturan-aturan yang sekalipun tidak tertulis namun berlaku di tengah masyarakat. Para pencipta lagu anak seperti Bu Kasur, Pak Kasur, Pak Daljono, AT Mahmud, Ibu Sud—semua berupaya mengajarkan anak-anak berperilaku sopan, halus, hormat kepada orangtua, cinta keindahan, sayangi tanaman dan binatang, patuh pada guru, dan lain sebagainya. Keindahan alam, kesejahteraan sosial, kenyamanan hidup, dan semua norma-norma kehidupan bermasyarakat telah mendapatkan perhatian yang sangat penting dari para pencipta lagu tersebut.
Fungsi Pelestari Kebudayaan
Lagu-lagu daerah banyak sekali berfungsi sebagai pelestari budayanya, karena tema-tema dan cerita di dalam syair menggambarkan budaya secara jelas. Syair-syair lagu sering juga berasal dari pantunpantun yang biasa dilantunkan oleh masyarakat adat dan daerah-daerah di Indonesia. Budaya Minangkabau dapat dipertahankan keberadaannya dengan berbagai cara, tetapi musik Minang sangat jelas karakteristiknya yang mudah mewakili daya tarik terhadap tempat berkembangnya budaya itu ialah Propinsi Sumatera Barat dan sekitarnya.
Fungsi Pemersatu Bangsa
Setiap bangsa memiliki lagu kebangsaan (national anthem) yang mewakili citarasa estetik, semangat kebangsaan, dan watak dari budaya masing-masing. Lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Soepratman adalah lagu atau musik yang diciptakan untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang mendiami daerah-daerah di wilayah Nusantara yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil. Keaneka-ragaman budaya yang sangat banyak jumlahnya harus dirangkum dalam satu kesatuan budaya nasional tanpa meninggalkan budaya-budaya lokal.
Fungsi Promosi Dagang
Musik yang dikreasi untuk kepentingan promosi dagang kini banyak berkembang seiring dengan laju pertumbuhan iklan yang disiarkan melalui radio-radio siaran dan televisi-televisi swasta terutama di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia. Musik-musik iklan bisa saja dirancang oleh penciptanya secara baru, tetapi juga ada yang berbentuk penggalan lagu yang sudah ada, sudah populer, dan digemari segmen pasar yang dituju.
mas, saya mau tanya, sumber artikel mas dari mana ya?saya mau ambil beberapa bagian dari artikelnya untuk bahan dari tugas akhir saya boleh ga mas?kebetulan saya mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi swasta...
BalasHapusiyah benarr.. sumber artikel nya dari manaaa????
BalasHapus