Tugas Sekolah
SEJARAH KLONING
Kloning pada tanaman dalam arti melalui kultur sel mula-mula dilakukan pada tanaman wortel. Dalam hal ini sel akar wortel dikultur, dan tiap selnya dapat tumbuh menjadi tanaman lengkap. Teknik ini digunakan untuk membuat klon tanaman dalam perkebunan. Dari sebuah sel yang mempunyai sifat unggul, kemudian dipacu untuk membelah dalam kultur, sampai ribuan atau bahkan sampai jutaan sel. Tiap sel mempunyai susunan gen yang sama, sehingga tiap sel merupakan klon dari tanaman tersebut.
Kloning pada hewan dilakukan mula-mula pada amfibi (kodok), dengan mengadakan transplantasi nukleus ke dalam telur kodok yang dienukleasi. Sebagai donor digunakan nukleus sel somatik dari berbagai stadium perkembangan. Ternyata donor nukleus dari sel somatik yang diambil dari sel epitel usus kecebong pun masih dapat membentuk embrio normal.
Sejak Wilmut et al. berhasil membuat klon anak domba yang donor nukleusnya diambil dari sel kelenjar susu domba dewasa, maka terbukti bahwa pada mammalia pun klon dapat dibuat. Atas dasar itu para ahli berpendapat bahwa pada manusia pun secara teknis klon dapat dibuat.
Domba 'Dolley' bukanlah kasus yang pertama kali dalam perkara ini. Banyak sekali eksperimen dan riset yang telah dilakukan oleh para ilmuwan dalam masalah ini. Hanya saja, kasus kloning domba 'Dolley' yang paling banyak diekspos dan digembar-gemborkan oleh media, sehingga ia dianggap sebagai satu keberhasilan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang tiada duanya.
Untuk menekankan hal di atas, berikut ini beberapa urutan (daftar) sejarah kloning:
- Tahun 1938, seorang genolog (ahli tentang gen) berkebangsaan Jerman, Hans Samyan mengadakan sebuah eksperimen penggabungan benih sel (embrio) seekor katak dengan sel indung telur (ovary) yang dicabut (dicopot/dibuang) sel benihnya.
- Tahun 1944, sebuah keberhasilan dalam mengadakan pembuahan (fertilisasi) di luar rahim.
- Tahun 1949, penemuan metode penggunaan gliserol untuk memelihara/menjaga sperma, dengan cara dibekukan (dikentalkan).
- Tahun 1951, sebuah keberhasilan dalam menciptakan kehamilan pada seekor sapi, dengan cara memasukkan sperma ke dalam rahim sapi yang lain.